09 Oktober 2018

Duri Duri dalam Ukhuwah






*NOTULEN KAJIAN AIHQ*
📆 Hari/tgl  : Selasa, 09 Oktober 2018
⏰ Waktu     : 19.30 - 21:30 WIB
🏡 Tempat  : Kelas AIHQ Darul Maqamah
📝 Tema      : Duri-duri dalam ukhuwah
😘Narsum   : Sumiatun

3⃣ MATERI
*Materi KOL AIHQ Aca Semester 6*
Tema 7⃣
🌸🌹
■ Tema : _Ukhuwah Islamiyah_
■ Judul Materi KOL : *"Duri-duri dalam Ukhuwah"*
■ Durasi : 1,5 - 2 jam
■ Kisi kisi :

1. Memahami virus-virus penyakit hati yang menjadi Duri-Duri dalam Ukhuwah
2. Memahami apa-apa yang harus dilakukan jika muncul Duri duri dalam ukhuwah ini.
⭐🌿⭐🌿⭐🌿⭐🌿

 🌵 *DURI-DURI DALAM UKHUWAH*🌵
_Sahabat AIHQ Aca yang disayang Allah Swt..._
Dalam untaian bait puisinya, Imam Syafi’i berkata :
•~•~•~•~•~•
_Ketika aku memaafkan dan tidak menyimpan iri di hati, Jiwaku tenteram bebas dari tekanan rasa permusuhan_
_Kuucapkan salam di saat berjumpa lawan, Agar menahan bibit permusuhan_
_Dengan ucapan salam, Kutampakkan wajah berseri kepada orang yang kubenci_
_Seakan berbunga hatiku penuh kecintaan, Manusia adalah penyakit, Penawarnya dengan cara mendekati, Jika menjauhi berarti mengabaikan cinta sejati_
•~•~•~•~•~

🤝🏼Ukhuwah dalam kecintaan pada Allâh Swt adalah nikmat yang agung. Kecintaan ini memiliki banyak buah bermanfaat dengan pertolongan Allâh Swt.
Sebagaimana firman-Nya :
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
📖

_*“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”*_ ( Ali Imran : 103)

📖
_*“Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan- Nya dan dengan para mu’min, dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka”*_ ( Al-Anfaal : 62-63)

🌷
Alangkah indah, sebuah masyarakat Islam yang tersebar di dalamnya kelembutan dan kecintaan. Setiap individu merasa apa yang dirasakan orang yang dekat dengannya.

Namun Syaitan ketika melihat kecintaan yang berada diantara sesama kaum Muslim, ia tidak akan tenang sampai ia bisa merusak ikatan ukhuwah dan memporak-porandakan sendi ukhuwah itu.

Masyarakat yang tadinya saling berlemah-lembut dan tolong menolong diantara sesama mereka menjadi terpecah dan tercerai-berai. Maka tidak ada yang bisa menjaga kita kecuali Allah Swt yang mementahkan keburukan dan menyingkap tipu daya mereka dimana bisa menjadi duri dalam Ukhuwah Islamiyah berupa virus-virus yang berjangkit di hati.

❓ *Apa saja virus-virus itu.. ?*
_Virus-virus dihati penyebab Duri dalam Ukhuwah_

1⃣ *Tamak akan kenikmatan dunia*
Hal ini termasuk akhlaq yang paling tercela, yaitu tamak akan kenikmatan dunia sehingga menginginkan  milik orang lain dan hasad.
✒Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, _“Hasad termasuk penyakit jiwa dan menimpa mayoritas manusia, tidak ada yang terlepas kecuali sedikit. Karena itu dikatakan, ‘Tidak akan kosong sebuah jasad dari hasad, tetapi orang tercela menampakkannya dan orang mulia akan menyembunyikannya’ ”_( Ibnu Taimiyah, Amrâd al-Qulûb wa Syifâuha)

🔹Banyak terjadi dua orang sahabat yang saling mencintai dengan tulus sehingga masing-masing merasa berat untuk berpisah dari sahabatnya, tiba-tiba sikap mereka berubah ketika tergiur dengan gemerlap dunia dan berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

🔹Sering terjadi dua orang sahabat saling bersaing, saling jegal demi mendapatkan satu pekerjaan.
Rasulullah Saw melarang sifat hasad ini dengan sabdanya, _“Dan janganlah kalian saling mendengki…”._( Al-Bukhâri, Shahih 5718; Muslim, Shahih 2563 dari hadist Abu Hurairah)

🖌Jika ketergantungan terhadap dunia dan perhiasannya semakin bertambah akan semakin berkurang rasa tolong menolong dan akan semakin langka itsar (mendahulukan saudaranya atas dirinya)

🖌Di sinilah sifat itsar kita diuji.
Sebaik-sebaik sifat itsar adalah yang seperti dilakukan oleh kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin sebagaimana Allah Swt kabarkan dalam Al Quran, *baca* Surat Al Hasyr ayat 9.

2⃣ *Tidak santun dalam berbicara*
Ini merupakan pintu yang paling leluasa bagi setan untuk masuk menebar bibit-bibit perselisihan dan permusuhan di antara sahabat. Banyak yang beranggapan, hubungan istimewa yang terjalin dengan sahabatnya membebaskannya dari tutur kata yang sopan.

🔍Contoh bentuk bicara kepada saudara kita yang harus *dihindari* adalah :
🗣 Berbicara dengan nada suara tinggi dan menggunakan kata-kata kasar.
Di dalam Al Qur’an, Allah Swt mengisahkan wasiat Luqman dalam mendidik anaknya :
📖
 _*“Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”*_(Luqman : 19).
✒Ali bin Abu Thalib berkata : _“Barangsiapa lembut tutur atanya, niscaya manusia suka dengannya”._

🗣 Tidak mendengar saran saudaranya, enggan menatap ketika berbicara atau memberi salam, tidak menghargai keberadaannya
Seorang ulama salaf berkata : _“Ada orang yang memberitahuku tentang suatu hadits, padahal saya telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan, namun kesopanannya mendorongku untuk tetap mendengarnya hingga selesai.”_

🗣 Bercanda secara berlebihan.
Canda ringan dalam batas kesopanan dan tidak keluar dari ruang lingkup yang benar akan menambah kelenturan dan kehangatan hubungan ukhuwah. Sebaliknya, canda yang berlebihan dan melampaui batas kesopanan akan mempercepat kehancuran ukhuwah.

🗣Sering mendebat dan membantah.
Perilaku ini diikuti oleh dampak negatif lainnya seperti menganggap unggul ide, sering mengkritik ide sahabat, sok tahu, menggunakan kata-kata pedas yang bernada merendahkan pemahaman, cara berpikir, dan kekuatan penguasaannya terhadap suatu masalah.

🔸Salah satu faktor paling signifikan yang dapat memicu rasa benci dan dengki antara sahabat adalah kebiasaan berselisih/berbantah-bantahan yang seringkali tanpa didasari oleh ketulusan dalam upaya mencari kebenaran.

🔸Perselisihan juga terkadang menjebak keduanya dalam pembicaraan mengenai masalah yang masih samar, tanpa dalih argumen yang jelas. Perselisihan juga mendorong salah seorang di antara kedua sahabat tersebut terus berbicara, kendati tiada hasil yang dicapai, selain memperburuk hubungan dan mengubah sikap.

✒Sabda Rasulullah Saw :
_“Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat keras kepala dan suka membantah”_(HR. Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Tirmidzi, Ahmad)

 _“Tiada kaum yang menjadi sesat setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka suka saling berbantah-bantahan”_(HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

 _“Aku adalah penghulu (kepala) rumah di taman surga -yang diperuntukkan- bagi orang-orang yang menghindari perdebatan (perselisihan) , sekalipun dalam posisi yang benar”_ (HR. Abu Dawud)

🗣Kritikan keras yang melukai perasaan.
Hal lain yang dapat merusak suasana pembicaraan dan hubungan ukhuwah adalah menyerang dengan kritikan bernada keras atau kritikan yang tidak argumentatif. Seperti ungkapan : “Semua yang kamu katakan adalah salah, tidak memiliki dalil yang menguatkan.”

3⃣ *Berbeda sikap, bersikap sombong dan kasar*
💔
Perbedaan sikap yang menimbulkan kesombongan dan kasar salah satu contohnya adalah _menolak pemberian sahabat yang sudah tulus untuk ucapan terimaksih dengan alasan bahwa masih ada yang lebih membutuhkan dari dirinya_, ini adalah sikap yang membuat luka sahabat/teman kita, bukankah saling memberi hadiah antara sahabat dianjurkan oleh Rasulullah Saw, tidak melihat kepada seseorang butuh atau tidak atau merasa lebih kaya atau tidak, tapi lebih kepada menjaga kasih sayang antara sahabat itu sendiri..?
💔
Toh jika merasa tidak butuh terima saja dan pemberian itu kemudian diberikan kepada orang yang yang membutuhkan setelah itu, ini lebih baik untuk menjaga kerendahan hati seorang mukmin, dan tidak melukai hati.

🌷
Di antara faktor yang dapat menambah keakraban ukhuwah sekaligus menjaganya dari kehancuran adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan beberapa kebiasaan sahabat. Sebaliknya, sering berseberangan dengan sahabat dapat mengurangi keakraban. Tetapi tentunya semua itu dilakukan dengan syarat tidak melanggar aturan syari’at agama.
🌷
Terhadap saudara atau sahabat, kita juga harus bersikap lembut dan tidak sombong. Anas bin Malik, pelayan Rasulullah Saw pernah menceritakan tentang kelemah-lembutan Rasulullah Saw Kata beliau : _“Aku menjadi pelayan Rasulullah Saw selama 10 tahun, dan selama itu beliau tidak pernah mengeluh atau mengomentari pekerjaanku, seperti mengatakan, ‘Kenapa kamu lakukan ini?’, juga tidak pernah berkomentar ketika aku tidak melakukan sesuatu, seperti mengatakan ‘Kenapa kamu tidak melakukan ini?’._

4⃣ *Ghibah*
Allahh Swt telah melarang untuk saling ghibah satu sama lain. Allah Swt berfirman,
📖
_*“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.*_ (Al-Hujurat/49 :12)

💢Ghibah bermakna seseorang menyebut saudaranya yang tidak ada di hadapannya dengan yang tidak ia sukai, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
_“Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”._ Rasulullah Saw bersabda,  _“Kalian menyebut saudaramu dengan apa yang dia tidak sukai"_ Dikatakan,  _“Apa pendapat Rasulullah jika apa yang aku sebutkan ada pada saudaraku?”_ Rasûlullâh Saw bersabda,  _“Jika apa yang engkau katakan ada padanya, sungguh engkau telah men-ghibah-nya, jika yang kau katakan tidak benar sungguh engkau berdusta dan mengada-ada”_. (Muslim, Shahih 2589 dari Abu Hurairah)

💢Ghibah akan memutus ukhuwah keimanan, karena secara umum hal ini tidak akan menjadi rahasia yang tersimpan (namun akan tersebar). Hanya sedikit orang yang menyembunyikan perkataan, bahkan perkataan ini sampai pada empunya. Maka ia akan benci pada orang yang menggunjingnya dan akan terjadi permusuhan di antara mereka.

5⃣ *Menegur di depan orang lain*

🔹Salah satu hak ukhuwah terhadap saudara kita adalah memberi nasihat apabila ia melakukan kemungkaran, maksiat atau kesalahan, dengan tujuan agar ia kembali pada kebenaran sekaligus terhindar dari ancaman kemurkaan dan siksa Allah Swt.

🔸Namun demikian, nasihat tidak boleh dilakukan secara terbuka di tengah keramaian umum, kecuali dengan alasan yang mendesak, karena merupakan sifat manusia, dia tidak suka jika keburukan-keburukan nya dibuka di depan umum. Lebih dari itu, menasihati atau menyebut kesalahan seseorang di muka umum merupakan penyebab cepat pudarnya rasa cinta dan mudah tertananam bibit-bibit permusuhan karena merasa dicemarkan dan dihina, juga dapat menimbulkan sifat keras kepala dan nafsu untuk membalas dendam.

🔹Akan lebih baik baik bila seseorang dikritik atau dinasihati dalam keadaan menyendiri, ia akan lebih menerima, mampu memahami permasalahan dengan jelas.

6⃣ *Sering menegur dan enggan memaafkan*
🔸Sikap sering menegur dan menekan sahabat dapat mengakibatkan terpuruknya tali ukhuwah, karena ia beranggapan bahwa kita tidak dapat menerima kekurangannya sekecil apapun, atau menganggap kita selalu diliputi prasangka buruk terhadapnya. Jika kita terus menggunakan cara bergaul seperti ini, tentu kita tidak akan mendapatkan seorang sahabat yang bebas dari kekurangan. Artinya, kita tidak akan pernah bisa menjalin ukhuwah.
🌷
Kita memang dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang shalih. Akan tetapi perlu diingat juga bahwa tidak ada sahabat yang bebas dari kekurangan, sebagaimana kita pun tidak lepas dari kekurangan. Maka terimalah kekurangannya sebagaimana ia menerima kekurangan kita.
✒Fudhail bin ‘Iyadh berucap : _“Siapa mencari sahabat tanpa cacat, niscaya sepanjang hidupnya tidak mendapat sahabat.”_
🌷
Salah satu ciri ukhuwah yang tulus lainnya adalah suka memaafkan dan lapang dada terhadap kesalahan.
✒Hasan bin Wahb berkata : _"Di antara hak-hak ukhuwah adalah memaafkan kesalahan sahabat dan terbuka atas segala kekurangannya.”_
🌷
Suatu kesalahan yang dilakukan oleh sahabat tidak boleh menjadi alasan untuk menjauhi atau putus darinya. Rasulullah Saw bersabda :
_“Penyambung persaudaraan bukanlah orang yang membalas kebaikan yang pernah diterimanya, namun penyambung persaudaraan adalah yang diputus hubungannya, lalu dia menyambungnya kembali.”_ (Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi)
🌷
Jika sahabatmu menyakiti atau berbuat kesalahan kepadamu, maka sikapilah dengan lapang dada dan maafkanlah jika sanggup memaafkannya dengan penuh ketulusan. Namun jika tidak, tegurlah dengan baik, seperti yang dianjurkan oleh Abu Darda’ ra : _“menegur saudaramu atas kesalahannya adalah lebih baik, daripada harus berpisah. Adakah yang sanggup menunjukkan kepadamu seorang sahabat yang sempurna?”_

7⃣ *Mudah percaya Hasutan orang.*
🔸Suatu kesalahan besar jika mudah mempercayai isu yang berkembang mengenai sahabat kita, atau menuduhnya telah melakukan perbuatan yang menyakitkan, hanya berdasarkan kepada kabar burung dan isu yang diterima. Waspadalah, karena banyak orang yang dengki kepada orang-orang yang terikat dalam jalinan ukhuwah. Para pendengki tersebut mempunyai kecemburuan yang sangat tinggi. Mereka tidak suka melihat hubungan tulus yang begitu kuat mengikat hubungan orang² yang bersahabat, mereka tidak tenang selama tali ukhuwah tersebut belum tercerai-berai.

🔹Oleh karena itulah, orang² yang dipertemukan oleh Allah Swt dalam sebuah jalinan ukhuwah harus yakin bahwa satu sama lainnya saling mencintai karena Allah, saling mencintai dengan penuh ketulusan yang muncul dari nurani yang paling dalam. Dengan demikian, sekuat apapun para pendengki memusuhi, tetap tidak akan mampu menggoyahkan kokohnya konstruksi ukhuwah seperti yang difirmankan Allah Swt dalam Surat Al Anfal : 63.

8⃣ *Membuka Rahasia*
🔹Salah satu faktor yang dapat mempertahankankan ukhuwah adalah menjaga rahasia sahabat agar tidak tersebar. Rasulullah Saw bersabda :
_“Jika seseorang diberitahu oleh sahabatnya mengenai suatu hal, lalu ia pergi, maka hal tersebut telah menjadi amanat (rahasia yang harus dijaga) baginya.”_ (Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad)

🖌Sebagian ulama menggambarkan mengenai sahabat yang membawa malapetaka jika dekat dengannya, yaitu orang yang jika dekat, ia berusaha mengetahui rahasia, mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kita, memperhatikan kesalahan dan kekurangan, menghitung kesalahan-kesalahan kecil yang tidak disengaja, menghafal saat-saat kita tergelincir ucapan atau perbuatan spontan dalam keadaan biasa maupun sedang marah, atau di dalam pembicaraan terbuka dan lepas yang siapapun sulit terhindar dari kelalaian, kemudian ia menjadikan semua itu sebagai senjata untuk menjatuhkan sahabatnya di kala terjadi perselisihan.

🤲🏼Semoga kita semua terhindar menjadi sosok sahabat yang seperti ini. Naudzubillah mindzalik.

9⃣ *Sikap Acuh/tidak Care*
🔸Ukhuwah yang tidak dihiasi dengan kehangatan perasaan dan gejolak rindu, adalah ukhuwah yang kering. Ia akan segera gugur dan luntur.

🖌Imam Ahmad dalam bukunya az-Zuhd dan Ibnu Abi Dunya dalam bukunya al-Ikhwan, menceritakan bahwa pada suatu malam Umar bin Khaththab teringat kepada seorang sahabatnya, dan ia terus bergumam lirih : _“Mengapa malam ini terasa begitu panjang.”_ Maka setelah menunaikan shalat Shubuh, Umar segera menemui sahabatnya itu dan memeluknya dengan erat.Itulah perasaan yang membuat seseorang merindukan saudaranya, sehingga berangan-angan agar tidak berpisah darinya, baik di dunia maupun di akhirat.

🖌Berempati atas semua musibah dan penderitaan yang dialami saudara atau sahabat serta memperhatikan keperluan-keperluannya merupakan salah satu hal yang bisa mempererat ukhuwah. Seorang ulama salaf berkata :  _“Jika seekor lalat hinggap di tubuh sahabatku, aku benar-benar tidak bisa tinggal diam"_ (Abu Hayyan at-Tauhidi, al-Mukhtar minash Shadaqah wash-Shadiq).
🌷
Perasaan yang tulus juga akan mendorong seseorang untuk mendoakan sahabatnya ketika berpisah dan menyebut namanya dalam waktu-waktu terkabulnya do’a.
Sabda Rasulullah :
_“Do'a seorang muslim untuk kebaikan saudaranya yang dilakukan dari kejauhan, niscaya akan dikabulkan”._ (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)
🌷
Oleh karena itu sahabat surga , marilah kita berusaha bersama sama menjaga ukhuwah Islamiyah kita dengan memahami hal hal yang merusaknya. Menjaga Ukhuwah Islamiyah dengan saling memahami antar kita.

Kemudian Sahabat² fillah, mari berempati kepada sahabat sahabat kita yang sedang kena musibah bencana Alam. Ulurkan bantuan dan kasih sayang semampu apa yang bisa kita lakukan baik materi maupun mendo'akan yang terbaik Allah Swt berikan untuk mereka.

🤲🏼Semoga Allah Swt ridha akan amalan ukhuwah kita hingga Jannah nanti.
Aamiin Allahumma aamiin.
Wallahu A’lam bishawab

📚Maraji: Perusak-Perusak Ukhuwah (Abu Ashin Hisyan bin Abdul Qadir)
🌏Dakwatuna.com

🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻

4⃣ TANYA JAWAB
🌷
0⃣1⃣Intan dari G2250,F59.
Yg ingin saya tanyakan bagaimana sikap kita terhadap teman yg belum berhijrah? , apakah saya harus membatasi pergaulan dan bergaul dengan orang2 yg sudah mantap hijrahnya.  Mohon penjelasannya🙏🏻🙏🏻

💕 Jawaban :
Iya mb intan
Sikap kepada teman yang belum berhijrah tidak perlu membatasi jika itu dalam konteks muamalah sosial. Dibatasi jika mereka melakukan sesuatu yang mungkin akan membuat mb jd ikut terbawa atau terwarnai pergaulan mereka. Tetapi jika kita kuat, maka tetap bergaul dengan mereka, berikan masukan² dengan cara yang ahsan, lemah lembut. Siapa tau mereka akan digerakkan hatinya oleh Allah untuk menjadi lebih baik. Jangan pernah jauhi mereka jika mereka memang butuh kita untuk membantu memperbaiki diri, berhijrah. Smg apa yang kita usahakan bisa menjadi jalan kebaikan bagi mereka.


 0⃣2⃣teti
mohon beri penjelasan, kadang sikap kita sangat baik, amal ibadah kita byk, shodaqoh byk, tapi ada sikap yg kurang berkenan bagi yg merasa dimana saat memberi kritikan, memberi masukan dg kata2 yg pedas, memojokan dan terlihat sombong, sehingga org tersebut merasa sakit hati atas kritikannya ?

💕 Jawaban :
Mb teti
Semua harus tawazun seimbang antara hubungan dengan Allah dan dengan manusia. Ketika mmng kita sadar dengan kekurangan kita maka segera instrospeksi muhasabah, perbaiki sedikit demi sedikit, dan berdoa agar dilembutkan dalam berkata dan saling menasehati, smg dengan usaha itu, bisa mengubah sikap, untuk senantiasa menerapkan adab dalam berhubungan dengan orang lain.
Jikapun belum bisa, maka lebih baik diam. Doakan untuk kebaikan mereka sehingga Allah  akan melembutkan hatinya.

 0⃣3⃣Tin
1.Sifat seseorang bisa dilihat dgn siapa dia berteman..

2. Bgmn sikap kita jika dlm organisasi ..tmn yg pegang keuangan tdk amanah dan tdk transparan..

Sdh diingatkan tp ttp sj semau nya..
Mau diganti khawatir mkn memperkeruh suasana.. ?

💕 Jawaban :
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)

Sifat seseorang bisa dilihat dgn siapa dia berteman, maka selektif dalam memilih teman itu perlu.
Dalam Al Qur'an Allah telah menjelaskan betapa besarnya pengaruh seorang teman dekat bagi seseorang.
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al Furqan: 27-29).

Jika berteman untuk kebaikan agama kita, maka carilah yang bagus akhlaknya. Tetapi jika tujuan berteman untuk berdakwah menyebarkan kebaikan, maka bisa mendekati teman yang bisa didakwahi sehingga Islam bisa mewarnai mereka. Tetapi jika khawatir kita yang akan terwarnai keburukan maka tinggalkan pertemanan itu. Oleh karena itulah sudah sepantasnya kita waspada dari teman-teman yang mempunyai perangai buruk.

Dalam berorganisasi ada keputusan bersama, bisa dimusyawarahkan untuk mencari jalan terbaik. Sehingga hasil keputusan bisa diterima oleh semua anggota. Karena semua akan berakibat pada dinamika didalamnya. Ketika sudah jelas, sudah ditabayun, dan masih seperti itu, InsyaAllah tidak apa jika tetap diganti, dengan berdasar musyawarah semua anggota. Bukan hasil dari asal mengganti, yang itu bisa memperkeruh kondisi. Semoga permasalahan nya bisa segera terselesaikan tanpa ada yang tersakiti. Sehingga ukhuwah tetap terjaga.

 0⃣4⃣ firah dr G 3010 F59,
saya ingin bertanya, bagaimana pendapat ustadzah tentang teman yg suka mengkritik dan mencibir orang lewat di jalan atau lewat di depan kami, tpi saya selalu menghindar saat teman bilang itu, tpi malahan di bilang saya sok suci, macam ngak pernah ngomongin orang, gitu bilangnya...
Padhl saya dekat dengan teman itu untuk merubahnya sedikit saja agar hatinya lembut dan tidak iri, bukannya sok suci, cm saya ingin berhijrah bersamanya, itu saja, bagaimana sikap saya ustadzah, apa saya mmg harus meninggalkan sahabat sya atau saya harus terus bersamanya sampai dia benar² mau berhijrah?

💕 jawaban :
Itu kembali kepada kebiasaan setiap orang yang mb firah. Memang untuk mengubah sikap kebiasaan tidak mudah. Perlahan² tidak apa², jangan tinggal kan. Klo bukan mb siapa lg yang mau mengambil ladang dakwah ini. Selipkan doa² mb, smg Allah ijabah dengan memberikan kebaikan bagi teman mb firah. InsyaAllah doa itu senjata orang beriman. Semangat berdakwah, smg menjadi ladang pahala unt mb

 0⃣5⃣ Eni
apakah menegur dalam group wa sama kedudukannya menegur di khalayak umum ?
yg menegur juga adalah seorang sahabat yg bisa juga dikatakan kepercayaan /guru

💕 Jawaban :
Tergantung pada kasus nya mb Eni. Jika umum, urgent dan bisa unt pembelajaran bagi semua tidak apa² tetapi tetap harus mengedepankan adab. Misal tidak menyebutkan nama.
Tetapi jika memang dirasa itu kurang baik,  maka lebih baik di wapri saja. InsyaAllah akan lebih menguatkan ikatan hati antara mereka.

 0⃣6⃣Indri 2426 f59

Curcol ya ustadzah..
Misalkan digrup. Ada member yg sering gak lapor.. telat2 lapor.. termasuk durikah ini dalam ukhuwah.. krn bisa jd kebiasaan beliau tsb nular ke yg lain. Dan bagaimana kita sebaiknya menyikapinya.? Krn kl lgsg keluarkan dr grup takutnya dikita arogan..

💕 Jawaban :
Untuk telat laporan bisa ditambayun dulu kenapa, bukan kemudian menjadi duri dalam ukhuwah. Tetapi lebih ke kondisi grup ya, karena bener kondisi spt itu menular. Tetap dikuatkan, dan diberikan pengertian kembali. Semoga dengan begitu bisa memperbaiki komitmen nya kembali.
 Tetapi jika memang tidak ada itikad baik, bisa dihapus dari list dulu. Siapa tau dalam masa vakum tersebut, tergerak hatinya untuk kembali. Tetap jalin komunikasi, sehingga ukhuwah tetap terjaga

🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻

5⃣ CLOSING STATEMENT
Ukhuwah adalah ikatan hati dan rohani dengan ikatan aqidah.
Aqidah adalah sekukuh² dan semulia² ikatan.
Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, manakala perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran.
Kekuatan yang pertama adalah kekuatan kesatuan.
Tidak ada kesatuan tanpa cinta kasih.
Minimum pada cinta kasih adalah berlapang dada.
Dan maksimumnya pada cinta kasih adalah 'itsar' (mementingkan orang lain berbanding diri sendiri)
_Hasan Al Banna_

Sy akhiri, afwan minkun ada kurang nya itu dr sy pribadi, kebaikan itu dr Allah, fastabiqul khairat,
Allahu yubarik fiikum
جَزَاكُمُ اللّهُ خَيْــــرًا كَثِيْرًا

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

📝🌹Ummunashrullah🌹📝

🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻

6⃣ PENUTUP

Mari kita tutup majelis ilmu malam hari ini dengan bersama-sama membaca
alhamdulillah..
astaghfirullah..
doa Penutup Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhaanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

do'a Robithoh

اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ , قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَوَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ, وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَوَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَفَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا, وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَاوَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْاوَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ, وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَوَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَإِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِاَللَّهُمَّ أَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini, telah berkumpul karena cinta-Mu, dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, dan bersatu dalam dakwah-Mu, dan berpadu dalam membela syariat-Mu. Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya, dan kekalkanlah cintanya, dan tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup, dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu, dan indahnya takwa kepada-Mu, dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu, dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung
Aamiin ya Allah...

Wa billahi taufiq wal hidayah....
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wa barakatuh.

🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺

Tidak ada komentar: